Hiburan Media Sosial vs Aktivitas Lain: Menghabiskan Waktu atau Mengefisienkan Waktu?

Media sosial merupakan media hiburan yang paling hits di kalangan remaja bahkan orang tua dan anak kecil. Bagaimana tidak? Media sosial menyajikan berbagai macam visual yang dapat memberikan pengaruh besar kepada penggunanya.

Tidak sedikit orang menghabiskan waktunya di depan layar gadget. Aktifitasnya mulai dari menikmati sajian video tutorial, film pendek, video pelajaran, video motivasi dan dakwah, foto aesthetic, bahkan meme sekalipun yang menjadi hiburan di kalangan remaja saat ini.

Poin yang menjadi titik fokus pada fenomena remaja saat ini adalah menghabiskan sebagian besar waktunya di depan layar gadget. Sebagian dari mereka apatis terhadap orang di sekitarnya dan seakan mereka memiliki dunianya sendiri. Dengan kata lain, mereka mencukupkan dirinya bersama gadgetnya dan merasa cukup terhibur dengan sajian dari media sosial.

Memang benar, sajian di media sosial begitu menggiurkan dan membuat remaja menikmati karena daya candunya, mereka rela sambil makan tetap memandangi layar gadgetnya bahkan di dalam WC pun beberapa orang masih memainkan gadgetnya.

Bisa disimpulkan bahwa remaja saat ini telah terhipnotis oleh kesenangan duniawi yang satu ini. Mereka terus menerus menjadikan media sosial sebagai hiburan di kala mereka letih, badmood, atau merasa kosong (biasanya orang menyebutnya “gabut”).

Kita tidak mengetahui sejauh mana orang-orang mengakses media sosial yang menjadi hiburannya. Cukup bagus jika mereka membuka YouTube kemudian menonton video motivasi, mendengarkan murottal atau ceramah singkat yang bisa menambah wawasan sekaligus menjadi hiburan di kala letih.

Akan tetapi, bagaimana jika mereka hanya mengakses video-video atau foto yang tidak bermanfaat? Menikmati video full music bahkan tidak sedikit media sosial menampilkan orang yang berjoget di depan kamera. Bahkan yang lebih parahnya lagi, bagaimana jika remaja membuka situs-situs terlarang?

Media sosial memang memberikan ruang dan kebebasan bagi orang-orang. Media sosial bisa menjadi ladang kebaikan juga bisa menjadi ladang keburukan. Ketika kita hanya menggunakan media sosial sebagai hiburan semata, maka hal tersebut bisa menjadi sesuatu yang sia-sia saja, baik dari segi waktu maupun tenaga kita yang habis karena hanya sibuk scroll-scroll media sosial. Padahal media sosial bisa kita manfaatkan agar menjadi ladang kebaikan seperti membagikan postingan yang bermanfaat untuk orang lain.

Jika media sosial sebagai hiburan dibandingkan dengan aktifitas produktif lain seperti bersih-bersih rumah, ngobrol bersama keluarga atau teman di sekitar, membaca buku atau kegiatan bermanfaat lainnya maka bisa dijamin waktu kita jauh lebih efisien.

Misalnya dalam waktu 30 menit, jika kita hanya di depan layar gadget maka 30 menit tersebut hanyalah waktu yang singkat, seperti tidak terasa berjalannya waktu. Namun jika kita mengerjakan aktifitas lain yang jauh lebih bermanfaat, maka kita akan bisa melakukan banyak aktifitas dalam 30 menit tersebut, seperti membersihkan kamar, mencuci piring, membaca al-Qur’an, menonton video motivasi dan lainnya.

Tidak salah jika kita mencari hiburan melalui media sosial, akan tetapi perlu kita perhatikan penggunaan waktu layar kita di depan gadget. Jangan sampai kita yang niat awal ingin mencari hiburan, ujung-ujungnya malah membuat waktu kita habis, aktifitas lain tertunda dan membuat kita stress karena merasa tidak punya waktu lagi untuk menyelesaikan aktifitas lain.

Maka dari itu, atur waktu kita dengan baik. Kalau bisa, batasi penggunaan media sosial hanya beberapa jam saja dan tidak mendominasi waktu kita dalam sehari. Karena pengaruh media sosial sangat kuat, bisa membuat kita lupa waktu. Contohnya ketika kita lagi senang-senangnya bermain media sosial kemudian adzan berkumandang, itu mungkin bisa membuat kita menunda sholat.

Mulai dari sekarang, mulailah mengurangi mencari hiburan di media social secara berlebihan. Carilah hiburan lain yang jauh lebih bermanfaat seperti mencari ide usaha atau membuat masakan dengan resep baru.

Sebagai seorang muslim, salah satu alternatif lain untuk mengurangi kebiasaan bermedia sosial, kita bisa membiasakan diri dekat dengan Al-Qur’an. Menjadikan Al-Qur’an sebagai hiburan di kala letih karena bekerja atau telah berjuang dalam kebaikan, kita membaca arti dari Al-Qur’an yang menjadi motivasi agar kita bisa bangkit dan berjuang kembali.

Sebagian besar orang akan sulit menjadikan Al-Qur’an sebagai hiburan atau solusi dari permasalahan. Namun tidak ada salahnya jika kita berusaha melatih diri kita dekat dengan Al-Qur’an.

Menggunakan waktu kosong dengan membaca Al-Qur’an. Karena keberkahan waktu bisa kita raih ketika kita membaca Al-Qur’an. Durasi 30 menit mencari hiburan di media sosial akan terasa cepat dibandingkan membaca Al-Qur’an, kita bisa lho mendapatkan 1 juz Al-Qur’an dalam waktu 30 menit tersebut.

Maka, gunakanlah waktu kita sebaik mungkin. Ketika butuh hiburan, maka pikirkan baik-baik apakah media hiburan yang dipilih adalah sesuatu yang baik dan tidak membuat kita jatuh kepada kesia-siaan.

Penulis: Nurhidayah Asgar
Editor: Rezki Novela


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *